Kamis, 16 Februari 2012

PENGULANGAN


                        .1. Pengulangan Dengan For…Next
Pengulangan proses menggunakan For…Next adalah bentuk pengulangan terkendali dengan variabel kendali yang terus berjalan maju atau mundur. Format penulisan pengulangan ini adalah sebagai berikut:
For variabel = nilai_awal To nilai_akhir [Step langkah]
<Proses dalam pengulangan>
Next variable

Contoh 1:
Untuk menentukan barisan bilangan 1, 2, 3, …., 10 maka bilangan mempunyai nilai awal = 1, nilai akhir=10 dan step antar bilangan = 1, sehingga bisa ditulis dengan
For bilangan=1 To 10 Step 1
<Proses untuk barisan bilangan>
Next bilangan
Karena step=1, maka secara default tidak perlu dituliskan sehingga perintahnya bias ditulis dengan:
For bilangan=1 To 10
<Proses untuk barisan bilangan>
Next bilangan
Contoh 2:
Menampilkan barisan bilangan 20, 19, 18, ...., 3, 2, 1 dapat dilakukan dengan:
For bilangan=20 To 1 Step -1
List1.AddItem bilangan
Next bilangan
Contoh 3:
Menampilkan barisan bilangan 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, .... 3N+1 dapat dilakukan dengan:
For bilangan=0 To N Step -1
List1.AddItem 3*bilangan+1
Next bilangan


Contoh 4:
Menampilkan barisan fibbonanci sampai N kali (N bilangan bulat positif) dimana nilai saat ini adalah jumlah dari nilai dua suku sebelumnya. Contoh barisan fibonanci: 1 1 2 3 5 8 13 21 34 ...
suku1=1
suku2=1
List1.AddItem suku1
List1.AddItem suku2
For i=3 To N
bil=suku1+suku2
List1.AddItem bil
suku1=suku2
suku2=bil
Next i
Contoh 5:
Menampilkan barisan bilangan kelipatan 3 yang lebih kecil dari 100 dan berhenti saat bilangan tersebut juga kelipatan 7. Untuk menghentikan pengulangan For..Next sebelum mencapai nilai akhir dapat dilakukan dengan perintah Exit For.


Modul Dasar Pemrograman 2 Dengan Visual Basic 50
For i=3 To 100 Step 3
If i mod 7 = 0 then Exit For
Next i
Contoh 6:
Menampilkan barisan N bilangan yang berganti-ganti 1 dan -1 seperti :
1 -1 1 -1 1 -1 1 -1 .....
adalah sebagai berikut:
bilangan = -1;
List1.Clear
For i=1 To N
bilangan = -1 * bilangan
List1.AddItem bilangan
Next i
Atau dengan cara:
List1.Clear
For i=1 To N
If i mod 2 = 0 then bilangan = -1 else bilangan = 1
List1.AddItem bilangan
Next i
Contoh 7:
Menampilkan barisan N bilangan yang berganti-ganti positif dan negatif seperti :
1 -2 3 -4 5 -6 7 -N .....
dapat dilakukan dengan cara mengalikan variable kontrol dari looping (i) dan bilangan sebagai berikut:
List1.Clear
For i=1 To N
If i mod 2 = 0 then bilangan = -1 else bilangan = 1
List1.AddItem i*bilangan
Next i


                        2. Pengulangan Dengan While…Wend
Pengulangan dengan While... Wend adalah bentuk pengulangan terkendali dengan proses akan diulang selama kondisi yang diberikan masih dipenuhi. Format penulisan pengulangan ini adalah:
While <Kondisi>
<Proses selama kondisi dipenuhi>
Wend

Variabel kontrol pada jenis looping tidak otomatis bertambah/berkurang seperti pada looping dengan For...Next, sehingga penambahan atau pengurangan nilai dilakukan dengan menggunakan akumulator yang dituliskan dengan
var = var + step
Meskipun hal ini bukan suatu keharusan. Karena tidak setiap looping membutuhkan akumulator, variabel yang terus-menerus bertambah atau berkurang.
Contoh 8:
Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan looping dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut:
bilangan=1
While bilangan<=11
List1.AddItem bilangan
bilangan = bilangan + 2
Wend
Contoh 9:
Mencari nilai fungsi f(x) = - x2 + 3x – 2 dari x=-1 sampai dengan f(x) mendekati nol, atau dalam arti |f(x)|<0.001, dengan step 0.01, dapat dituliskan dengan:
x = -1
fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2
while abs(fx)>0.001
x=x+0.01
fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2
wend
label1.Caption = fx

                   3. Pengulangan Dengan Do Loop Until
Pengulangan dengan Do Loop Until adalah bentuk pengulangan terkendali dengan proses akan diulang sampai kondisi yang diberikan dipenuhi. Format penulisan pengulangan ini adalah:
Do
<Proses selama kondisi belum dipenuhi>
Loop Until <Kondisi>

Contoh 10:
Menampilkan bilangan bulat ganjil dari satu sampai dengan 11, ini merupakan looping dengan akumulator yang dapat dituliskan sebagai berikut:
bilangan=1
do
List1.AddItem bilangan
bilangan = bilangan + 2
Loop until bilangan>11
Contoh 11:
Mencari nilai fungsi f(x) = - x2 + 3x – 2 dari x=-1 sampai dengan f(x) mendekati nol, atau dalam arti |f(x)|<0.001, dengan step 0.01, dapat dituliskan dengan:
x = -1
do
x=x+0.01
fx = -x ^ 2 + 3 * x – 2
loop until abs(fx) <= 0.001
label1.Caption = fx

                   4. Pengulangan Bertingkat
Pada contoh-contoh di atas, hanya dilakukan satu pengulangan. Padahal dalam banyak aplikasi pemrograman menggunakan pengulangan yang lebih dari satu misalkan pada pengolahan matrik, diperlukan pengulangan untuk baris dan pengulangan untuk kolom pada setiap baris. Pengulangan yang adalah di dalam pengulangan inilah yang dinamakan pengulangan bertingkat.



Modul Dasar Pemrograman 2 Dengan Visual Basic 53
                    
Pengulangan bertingkat secara umum dapat dituliskan dengan bentuk penulisan sebagai berikut:
Pengulangan 1
...............................................
Proses di dalam pengulangan 1
Pengulangan 2
.......................................
Proses dalam pengulangan 2
.......................................
Akhir pengulangan 2
...............................................
Akhir pengulangan 1

Contoh 12.
Menampilkan n baris dari barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
..............
Dapat ditulis dengan:
For baris = 1 To N
Kal=””
For i = 1 To 5
Kal = kal & str(i)
Next i
List1.AddItem kal
Next baris
Contoh 13.
Menampilkan 5 baris dari kombinasi barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:
1
1 2
1 2 3
1 2 3 4
1 2 3 4 5


Modul Dasar Pemrograman 2 Dengan Visual Basic 54
Perhatikan bahwa pada baris ke 1 hasilnya adalah dari 1 sampai dengan 1, pada baris ke 2 hasilnya adalah dari 1 sampai dengan 2, pada baris ke 3 hasilnya adalah dari 1 sampai dengan 3. Sehingga dapat dikatakan untuk baris ke i hasilnya adalah dari 1 sampai dengan i. Dan dapat dituliskan sebagai berikut:
For i = 1 To 5
kal = ””
For j=1 To i
kal = kal & str(j)
Next j
List1.AddItem kal
Next i
Contoh 12.
Menampilkan n baris dari barisan bilangan 1 2 3 4 5 sebagai berikut:
1 2 3 4 5
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5
5 4 3 2 1
..............
Perhatikan bahwa pada baris ganjil hasilnya 1 2 3 4 5 dan pada baris yang genap hasilnya adalah 5 4 3 2 1, maka perlu untuk mengetahui apakah baris itu baris genap/ganjil untuk menentukan nilai awal, nilai akhir dan step. Dapat ditulis dengan:
For baris = 1 To N
If baris mod 2 =0 Then
Awal = 1 : Akhir = 5
Langkah = 1
Else
Awal = 5 : Akhir = 1
Langkah = -1
End If
Kal=””
For i = awal To akhir Step langkah
Kal = kal & str(i)
Next i
List1.AddItem kal
Next baris



Rabu, 15 Februari 2012

Project dalam Visual BAsic 6.0


          Project yang biasa digunakan oleh banyak pengguna Visual Basic 6.0, antara lain:
  1. (1) Standard EXE: Project standar dalam Visual Basic dengan komponen-komponen standar. Jenis project ini sangat sederhana, tetapi memiliki keunggulan bahwa semua komponennya dapat diakui oleh semua unit komputer dan semua user meskipun bukan administrator. Pada buku ini akan digunakan project Standard EXE ini, sebagai konsep pemrograman visualnya.
  2. (2) ActiveX EXE: Project ini adalah project ActiveX berisi komponen-komponen kemampuan intuk berinteraksi dengan semua aplikasi di sistem operasi windows.
  3. (3) ActiveX DLL: Project ini menghasilkan sebuah aplikasi library yang selanjutnya dapat digunakan oleh semua aplikasi di sistem operasi windows.
  4. (4) ActiveX Control: Project ini menghasilkan komponen-komponen baru untuk aplikasi Visual Basic yang lain
  5. (5) VB Application Wizard: Project ini memandu pengguna untuk membuat aplikasi secara mudah tanpa harus pusing-pusing dengan perintah-perintah pemrograman.
  6. (6) Addin: Project seperti Standard EXE tetapi dengan berbagai macam komponen tambahan yang memungkinkan kebebasan kreasi dari pengguna.
  7. (7) Data project: Project ini melengkapi komponennya dengan komponen-komponen database. Sehingga bisa dikatakan project ini memang disediakan untuk keperluan pembuatan aplikasi database.
  8. (8) DHTML Application: Project ini digunakan untuk membuat aplikasi internet pada sisi client (client side) dengan fungsi-fungsi DHTML.
  9. (9) IIS Application: Project ini menghasilkan apliaksi internet pada sisi server (server side) dengan komponen-komponen CGI (Common Gateway Interface).

Operasi File Dalam Visual Basic


Visual Basic menyediakan suatu fasilitas untuk membaca, menyimpan dan memperbaiki file data, sehingga memungkinkan untuk memisahkan data dengan program, dan program dapat menjadi lebih baik karena bisa tidak bergantung pada data (independent terhadap data), yang artinya datanya bisa diubah-ubah dengan mudah tanpada harus mengubah-ubah file programnya. 
 
Operasi File di dalam Visual Basic terdapat bermacam-macam cara akses file ke dalam program aplikasinya, yaitu:
    1. Membuka File 
       
    2. Membaca File 
       
    3. Menyimpan File 


1. Membuka File
Untuk membuka file baik untuk keperluan penyimpanan maupun untuk keperluan pembacaan menggunakan perintah umum sebagai berikut::

Open “Nama_File” For {Status} As #{n}
Dimana: Nama_File : nama file lengkap dengan nama foldernya.
Status : adalah untuk keperluan apa file tersebut baca/simpan.
Status = INPUT untuk membaca File
Status = OUTPUT untuk menyimpan File
n : adalah nomor buffer (integer 1, 2, 3, …) yang digunakan untuk keperluan pemilihan file yang mana yang akan diproses.
Setiap mengakses file baik untuk membaca maupun untuk menyimpan, maka file tersebut harus dibuka terlebih dahulu dengan status akses yang diberikan. Stelah file terbuka maka langkah berikutnya adalah bagaimana cara membaca dan menyimpan file.

2. Menyimpan Data Ke File
Untuk menyimpan data ke file di dalam program Visual Basic dapat dilakukan dengan membuka file untuk keperluan menyimpan atau menulis ke file:
Open Nama_File For Output As #1

Saat file dibuka dengan cara semacam ini, maka file hanya bisa ditulisi dan bila file tersebut sudah ada isinya sebelumnya, maka dianggap hilang. Atau dengan kata lain file selalu dianggap baru. Cara menyimpan file semacam ini menghasilkan file yang bersifat file text, sehingga bisa dibaca oleh text editor seperti notepad, wordpad atau microsoft word.
Setelah file dibuka, langkah berikutnya untuk menyimpan data dalan variabel ke file dapat dilakukan dengan:
Print #1, nama_variabel


3. Membaca Data Dari File
Untuk membaca data dari file di dalam program Visual Basic dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membuka file untuk keperluan membaca dari file:
Open Nama_File For Input As #1

Saat file dibuka dengan cara semacam ini, maka file hanya bisa dibaca dan tidak bisa ditulisi. File yang bisa dibaca adalah file teks.
Untuk membaca data variabel ke dalam file, dapat dilakukan menggunakan perintah:
Input #1, nama_variabel

Fungsi


Sama seperti subroutine, fungsi adalah suatu blok program yang digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu. Beda fungsi dan subroutine adalah subroutine tidak menghasilkan nilasi sedangkan fungsi menghasilkan nilai. Fungsi sering kali digunakan untuk proses-proses perhitungan. Pernyataan fungsi secara umum dituliskan dengan:

Output = Fungsi(Input)
Sebagai contoh untuk menyatakan fungsi f dengan input x dan output y dituliskan dengan y=f(x).
Definisi fungsi di dalam Visual Basic mengikuti aturan fungsi dimana ada input dan ada output dituliskan dengan:
Private Function NamaFungsi(Input) As Tipe_Data_Output
<Blok di dalam fungsi>
………………………………………………
NamaFungsi=<Nilai yang keluar dari Fungsi>
End Function
Contoh Aplikasi 7.3:
Membuat program untuk untuk meghitung BEP (Break Event Point) dari perusahaan krupuk dengan ketentuan:
  1. (1) Harga satuan penjualan Rp 2000,- per-kemasan
  2. (2) Biaya produk terdiri dari biaya awal Rp 900.000,- biaya produksi per kemasan krupuk Rp. 600,- dan biaya transportasi setiap kemasan krupuk adalah Rp. 25,-

Berarti rumus dengan jumlah kemasan x untuk:
Penghasilan P ��P = 2000.x
Biaya B ��B = 900000 + 625.x
BEP adalah mencari x dimana P = B.

Subroutine


Subroutine atau procedure adalah suatu blok program terpisah yang digunakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Kegunaan yang umum dari subroutine adalah menghemat kode program bila terjadi proses yang sama diulang berkali-kali. Salah satu bentuk subroutine di dalam visual basic dikenal dengan event dari komponen Pada bab-bab sebelumnya sudah banyak digunakan subroutine ini. Penulisan subroutine di dalam Visual Basic dibedakan menjadi 3 macam:
(1) Subroutine yang bersifat event dari komponen tertentu (subroutine ini sudah tersedia dalam library Visual Basic sebagai modul OOP dalam Visual Basic) dituliskan dengan:
Private Sub Komponen_Event(Input)
<blok program dalam subroutine>
…………………………………………………………………………………
End Sub
(2) Subroutine yang bersifat metode private dimana pemanggilan subroutinenya hanya ditulis dengan nama subroutine (Subroutine ini adalah subroutine yang dibuat sendiri), dituliskan dengan:
Private Sub Nama_Fungsi(Input)
<blok program dalam subroutine>
…………………………………………………………………………………
End Sub
(3) Subroutine yang bukan event atau metode, dimana pemanggilannya menggunakan call NamaSubroutine, dituliskan dengan:
Sub Komponen_Event(Input)
<blok program dalam subroutine>
…………………………………………………………………………………
End Sub
Pemakaian Subroutine semacam ini banyak ditemui pada pemrograman game dalam Visual Basic.

Array 2 Dimensi


Array bisa menggunakan satu indeks yang disebut dengan satu dimensi seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dan juga bisa menggunakan lebih dari satu, misalkan 2 indeks yang dinamakan dengan array 2 dimensi dan ditulis dengan:

variabel(indeks1,indeks2)
Array 2 dimensi ini biasa digunakan untuk keperluan matrik, dimana indeks pertama menyatakan baris dan indeks kedua menyatakan kolom. Sebagai contoh a(2,3) adalah nilai a pada baris 2 dan kolom 3.

CONTROL ARRAY

Pada visual Basic, array tidak hanya berlaku untuk variabel tetapi juga berlaku untuk komponen. Pemakaian array pada komponen ini dinamakan dengan control array. Control array ini banyak terjadi ketika membuat komponen dengan cara meng-copy dari komponen yang sudah ada, misalkan untuk membuat command button dengan meng-copy command1 akan muncul konfirmasi “You already have a control named command1. Do you want to create a control array ?”. Bila pertanyaan ini djawab denfan Yes, maka hasil command yang kedua mempunyai nama command1(1), sedangkan command yang pertama mempunyai nama command1(0). Control array ini sangat berguna bila membuat suatu project dengan banyak komponen yang mempunyai model dan kegunaan yang sama. Control array juga berguna untuk membuat project dengan komponen serupa yang sangat banyak misalkan untuk lampu indikator yang menyatakan volume atau kekuatan.

ARRAY


Array dalam bahasa Indonesia adalah indeks, maka variabel array adalah variabel yang mempunyai indeks. Sehingga penulisannya adalah var(indeks). Array sangat penting di dalam pemrograman, karena array mampu menampung banyak data yang bertipe sama. Sebagai contoh variabel array x menampung nilai-nilai bilangan bulat {3, 6, 8, 7, 5, 1} berarti indeks untuk variabel x ini adalah 1 sampai dengan 6, dan ditulis sebagai x(1), x(2), x(3), x(4), x(5) dan x(6).
Array dapat diibaratkan sebagai kereta api dalam komputer, yang di dalamnya tedapat gerbong-gerbong memory yang berisi data-data yang mempunyai tipe dan perlakuan yang sama. Untuk mengambil atau menampilkan nilai array dapat dianalogikan dengan mencari kursi dalam gerbong kereta api, maka pada karcis perlu dituliskan nomor gerbong, Array juga demikian, untuk menampilkan nilai array tinggal menyebutkan indeks-nya. Misalkan untuk menampilkan nilai variabel x yang ke 5 dituliskan dengan x(5).
Untuk dapat membuat variabel array maka terlebih dahulu harus didefinisikan nama variabel array dan berapa jumlah maksimalnya dengan cara:

Dim nama_variabel(jumlah_array) as Tipe_Data 
 
Perintah ini diletakkan sesuai kebutuhan apakah array ini hanya untuk subroutine (event) lokal atau pada seluruh event di form.
Sebagai contoh untuk membuat array bilangan bulat yang dapat menampung 10 bilangan dapat dituliskan dengan: 
 
Dim bilangan(10) as integer 
 
Bila jumlah array sudah ditentukan 10 maka tidak boleh menggunakan data lebih dari 10, karena 10 menyatakan jumlah maksimum dari data yang akan ditampung adalan suatu array. Sebagai contoh:
Bilangan(4) = 100 ��Perintah ini benar
Bilangan(12) = 8 ��Perintah ini salah karena batasnya sudah ditentukan 10.

Contoh 1:
Memasukkan 6 nama sebagai berikut “Basuki”, “Achmad”, “Rizki”, “Widya”, “Dian”, dan “Teguh” ke dalam array dan menampilkan semua nama ke dalam List saat form di panggil.
Dim nama(6) as String
Private Sub Form_Load()
nama(0) = ”Basuki”
nama(1) = ”Achmad”
nama(2) = ”Rizki”
nama(3) = ”Widya”
nama(4) = ”Dian”
nama(5) = ”Teguh”
List1.Clear
For i=0 To 5
List1.AddItem nama(i)
Next i
End Sub
Array pada Visual Basic dimulai dari indeks 0. Sehingga data pertama dituliskan dengan var(0).
Visual Basic juga mengenal array dinamis, dimana jumlahnya bisa tak terbatas. Untuk mendefinisikan array dinamis dapat dilakukan dengan mendefinisikan array tanpa menuliskan jumlah maksimum arraynya sebagai berikut:
Dim variabel() as tipe_data
Untuk contoh nama di atas, dapat dituliskan dengan:
Dim nama() as string

Selasa, 31 Januari 2012

Tampilan Visual Basic 6.0

Tampilan Visual Basic 6.0




Fungsi dalam Visual Basic


Fungsi VB untuk mengolah data String

Left : mengambil n karakter di sebelah kiri suatu string
karakter = Left(“abcdef”,2) ‘karakter = “ab”
Right : mengambil n karakter di sebelah kanan suatu string
karakter = Right(“abcdef”,2) ‘karakter = “ef”
Trim : menghilangkan spasi kosong di awal dan akhir suatu string
karakter = Trim(“ abc def ”) ‘karakter = “abc def”
Ltrim : menghilangkan spasi kosong di awal suatu string
MyStr = Ltrim(AnyString)
Rtrim : menghilangkan spasi kosong di akhir suatu string
MyStr = Rtrim(AnyString)
Ucase : mengubah suatu string menjadi huruf besar semua
MyStr = UCase(AnyString)
Lcase : mengubah suatu string menjadi huruf kecil semua
MyStr = LCase(AnyString)
Mid : mengambil n karakter dari suatu posisi yang ditetapkan
MyStr = Mid(“abcdefghij”, 3, 4) ‘hasil “cdef”
Len : menghitung jumlah karakter yang membentuk suatu string
MyStr = Len(“abcdef”) ‘hasil=6
LSet : menempatkan string di dalam string yang lain, di sebelah kiri
MyStr = “0123456789”
Lset MyStr = “<-Left” ‘hasil “<-Left “
RSet : menempatkan string di dalam string yang lain, di sebelah kanan
MyStr = “0123456789”
Rset MyStr = “>-Right” ‘hasil “ >-Right“
Format : mengatur string sehingga terformat sesuai yang ditentukan
A$ = Format (5455.4, “##,##0.00”) ‘A$ = “5,459.40”
A$ = Format (334.9, “####.##”) ‘A$ = “334.9”
A$ = Format (5, “0.00%”) ‘A$ = “500.00%”
A$ = Format (“HELLO”, “<”) ‘A$ = “hello”
A$ = Format (“This is”, “>”) ‘A$ = “THIS IS”
String: membuat string yang berisi sejumlah karakter yang digandakan
A$ = String (5, “*”) ‘A$ = “*****”
Chr: menghasilkan karakter yang terwakili oleh suatu angka tertentu
A$ = Chr (65) ‘A$ = A
A$ = Chr (97) ‘A$ = a
A$ = Chr (62) ‘A$ = >
Asc: menghasilkan angka ASCII dari suatu karakter tunggal
MyNumber = Asc(‘A’) ‘’hasilnya 65
MyNumber = Asc(‘a’) ‘’hasilnya 97
MyNumber = Asc(‘Apple’) ‘’hasilnya 65
Space: menghasilkan ruang kosong sebanyak n karakter
MyStr = Space(10) ‘buat string 10 spasi
MyStr = “Hello” & Space(10) & “World” ‘menyisipkan 10 spasi diantara kata Hello World
InStr: menentukan apakah string tertentu berada pada string lain
Dim CariString, CariChar, MyPos
CariString = ‘XXpXXpXXPXXP” ‘String yang dianalis
CariChar = “P” ‘String yang dicari “P”
‘mencari mulai dari kolom ke-4, hasilnya 6
MyPos = InStr(4, CariString, CariChar, 1)
‘mencari mulai dari kolom ke-1, hasilnya 9
MyPos = InStr(1, CariString, CariChar, 0)
MyPos = InStr(CariString, CariChar) ‘hasilnya 9
MyPos = InStr(1, SearchString, “W”) ‘hasilnya 0
InStrRev: cari posisi string dalam string yang lain, mulai dari akhir
i = InStrRev(StringCheck, StringMatch[, start[, compare]])
StrComp: membandingkan dua variabel string
StrComp(string1, string2 [, compare] )
Jika
Hasilnya
string1 < string 2
-1
string1= string 2
0
string1> string 2
1
string1atau string 2 = Null
Null

Dim MyStr1, MyStr2, MyComp
MyStr1 = “ABCD” : MyStr2 = “abcd” ‘nilai awal
A = StrComp(MyStr1, MyStr2, 1) ‘A = 0
A = StrComp(MyStr1, MyStr2, 0) ‘A = -1
A = StrComp(MyStr2, MyStr1) ‘A = 1
StrConv: mengubah huruf besar atau kecil suatu karakter string
A$ = StrConv(“Semua Besar”, 1) ‘A$ = “SEMUA BESAR”
A$ = StrConv(“Semua Kecil”, 2) ‘A$ = “semua kecil”
A$ = StrConv(“pertama BESAR”, 3) ‘A$ = “Pertama Besar”
StrReverse: mengubah urutan karakter suatu string
A$ = StrReverse(“12345678”) ‘A$ = “87654321”
A$ = StrReverse(“abcdefg”) ‘A$ = “gfedcba”
Replace: menggantikan string dari kelompok string
Replace(expression, find, replace[, start[, count[, compare]]])
FormatCurrency: string memakai format currency yang ditetapkan
A$ = FormatCurrency(12000, 1) ‘A$ = “$12,000.0”
A$ = FormatCurrency(12000, 2) ‘A$ = “$12,000.00”
Catatan, untuk mengubah mata uang, gunakan Regional Settings Currency dari sistem operasi Windows
FormatDateTime: menghasilkan ekspresi tanggal dan waktu
A$ = FormatDateTime(Now) ‘hasilnya “10/8/02 11:15:46 AM”
A$ = FormatDateTime(Now, vbLongDate) ‘hasilnya “Tuesday, March 02, 2008”
A$ = FormatDateTime(“3/2/99”, vbShortDate) ‘hasilnya “3/2/99”
A$ = FormatDateTime(“3/2/99”, vbLongDate) ‘hasilnya “12:00:00 AM”
FormatNumber: membuat format bilangan sesuai option yang diberikan
FormatNumber(var1, 2)
FormatPerCent: membuat format bilangan dalam prosentase
A$ = FormatPerCent(0.1255, 2) ‘A$ = 12.55%
A$ = FormatPerCent(0.12555) ‘A$ = 12.56%
A$ = FormatPerCent(12.55, 2) ‘A$ = 1,255.00%
A$ = FormatPerCent(12.55) ‘A$ = 1,255.00%